Rabu, 15 Agustus 2012

Mikrotremor

Mikrotremor merupakan getaran tanah sekain gempa bumi, bisa berupa getaran akibat aktivitas manusia maupun aktivitas alam. Mikrotremor bisa terjadi karena getaran akibat orang yang sedang berjalan, getaran mobil, getaran mesin-mesin pabrik, gerakan angin, gelombang laut atau getaran alamiah dari tanah.

Mikrotremor mempunyai frekuensi lebih tinggi dari frekuensi gempa bumi, periodenya kurang dari 0,1 detik yang secara umum antara 0,05 - 2 detik dan untuk mikrotremor periode panjang bisa 5 detik, sedang amplitudonya berkisar 0,1 - 2,0 mikron.

Implementasi mikrotremor adalah dalam bidang prospecting, khususnya dalam merancang bangunan tahan gempa, juga dapat dipakai untuk investigasi struktur bangunan yang rusak akibat gempa. Dalam merancang bangunan tahan gempa, sebaiknya perlu diketahui periode natural dari tanah setempat untuk menghindari adanya fenomena resonansi yang dapat memperbesar (amplifikasi) getaran jika terjadi gempa bumi.

Mikrotremor juga dapat dipakai untuk mengetahui jenis tanah atau top soil berdasarkan tingkat kekerasannya, dimana semakin kecil periode dominan tanah maka tingkat kekerasannya semakin besar atau tanah yang mempunyai periode dominan besar makin lunak atau lembek sifatnya.

Para ahli bangunan Cina mengklasifikasikan jenis tanah menjadi empat macam berdasarkan periode dominan naturalnya : bad rock atau hard rock, medium hard rock, medium soft soil, dan soft soil (clay). Keempat macam jenis tanah itu berturut-turut mempunyai periode dominan natural : kurang dari 0,1 detik, 0,1-0,4 detik, 0,4-0,8 detik, dan lebih dari 0,8 detik.

Untuk melakukan pengukuran periode dominan tanah natural sebaiknya dilakukan pada saat getaran tremor yang lain minimal, misalnya pada waktu malam hari dimana aktivitas manusia tidak ada, sehingga diharapkan getaran yang terekam benar-benar getaran asli dari tanah.

Pengukuran Mikrotremor
Pada dasarnya pengukuran mikrotremor bisa dilakukan dengan alat pencatat gempa (seismograf). Namun karena mikrotremor mempunyai karakteristik berbeda dengan gempa bumi baik periode maupun amplitudonya, maka untuk mengukur parameter-parameter mikroseismik digunakan seismograf khusus yang disebut mikrotremormeter.



Mikrotremormeter terdiri dari 2 komponen pengukur, yaitu pengukur amplitudo dan pengukur periode. , Pada komponen pengukur amplitudo biasanya terdiri dari 3 pilihan,yaitu amplitudo simpangan, amplitudo kecepatan dan amplitudo percepatan. Sedangkan pada komponen pengukur periode/frekuensi mikrotremormeter dilengkapi dengan alat pencacah sampel frekuensi berupa tape recorder beserta alat digital analyzer.

1 komentar:

  1. Ass. bisa gak berbagi teori seismik refraksi mikrotremor yang berkaitan dengan kelongsoran..? aku butuh karna sedang menyelesaikan studi, tolong yach semoga bisa saling membantu.. reply ke email echanbusther@gmail.com

    BalasHapus